Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

STIE ASIA MALANG


STIE
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

SK. Mendiknas no 04/ D/ 0/2001


VISI STIE ASIA MALANG


Menjadi perguruan tinggi yang unggul dalam membentuk sarjana ekonomi professional, memiliki pribadi tangguh, dan mampu bersaing di era global

MISI STIE ASIA MALANG
  1. Melaksanakan kegiatan organisasi  dan administrasi pendidikan yang efektif, efisien, accountabel dan berkelanjutan
  2. Melaksanakan proses belajar mengajar dengan jenjang strata-1 yang menjamin keluaran yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan sarjana tingkat nasional dan international melalui sistem dan kemampuan dalam menyelenggarakan program-program unggulan di bidang ekonomi dan teknologi informasi yang terpadu melalui suasana akademik yang menunjang.
  3. Memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat (stakeholders) dan civitas akademika melalui tridharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), dengan berbasis kepada komitmen atas moral dan etika serta didukung oleh pengembangan sumber daya yang berkelanjutan
  4. Menyelenggarakan pendidikan yang memiliki keunggulan iman, takwa, berkepribadian bangsa Indonesia,
  5. Menyelenggarkan pendidikan yang memiliki jiwa enterpreneurship, softskill, salesmanship  dan jiwa yang tangguh terhadap perubahan-perubahan di masa depan sehingga mampu bersaing dengan lulusan lain secara nasional dan internasional.
  6. Meyelenggarkan kerja sama dengan pihak lain yang saling menguntungkan.
  7. Menjamin lulusan dengan standar akademik lulusan dan visi misi STIE ASIA Malang

Akuntansi
VISI JURUSAN AKUNTANSI STIE ASIA MALANG

Menjadi Jurusan yang unggul dalam membentuk sarjana ekonomi professional, memiliki pribadi tangguh dengan kemampuan penyusunan dan analisa laporan keuangan, serta perancangan system dan prosedur akuntansi yang mampu bersaing di era global

MISI JURUSAN AKUNTANSI STIE ASIA MALANG
  1. Melaksanakan kegiatan organisasi  dan administrasi pendidikan di jurusan akuntansi yang efektif, efisien, accountabel dan berkelanjutan
  2. Melaksanakan proses belajar mengajar dengan jenjang strata-1 yang menjamin keluaran yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan sarjana tingkat nasional dan international melalui sistem dan kemampuan dalam menyelenggarakan program-program unggulan di bidang akuntansi, akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, perpajakan, akuntansi sektor publik, perancangan system dan teknologi informasi yang terpadu melalui suasana akademik yang menunjang.
  3. Memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat (stakeholders) dan civitas akademika melalui tridharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), dengan berbasis kepada komitmen atas moral dan etika serta didukung oleh pengembangan sumber daya yang berkelanjutan
  4. Menyelenggarakan pendidikan yang memiliki keunggulan iman, takwa, berkepribadian bangsa Indonesia,
  5. Menyelenggarkan pendidikan yang memiliki jiwa enterpreneurship, softskill, salesmanship dan jiwa yang tangguh terhadap perubahan-perubahan di masa depan sehingga mampu bersaing dengan lulusan lain secara nasional dan internasional.
  6. Meyelenggarkan kerja sama dengan pihak lain yang saling menguntungkan di jurusan akuntansi.
  7. Menjamin lulusan dengan standar akademik lulusan dan visi misi jurusan akuntansi STIE ASIA Malang

Menciptakan Sarjana Ekonomi bergelar (SE) profesional berbasis komputer dengan " Multi Discipline Science" yang mempunyai kemampuan sistem pengelolaan dan pengendalian perusahaan dengan penekanan pada penyusunan dan analisa laporan keuangan, perancangan serta analisa sistem dan prosedur akuntansi, perencanaan dan penganggaran keuangan, auditing, perpajakan, pasar modal dan sistem informasi.

Dengan target : Perancang Sistem Akuntansi Perusahaan berbasis komputer.
Manajemen
VISI JURUSAN MANAJEMEN STIE ASIA MALANG

Menjadi Jurusan yang unggul dalam membentuk sarjana ekonomi professional, memiliki pribadi tangguh dengan kemampuan analisa untuk merancang dan mengelola bisnis yang mampu bersaing di era global

MISI JURUSAN MANAJEMEN STIE ASIA MALANG
  1. Melaksanakan kegiatan organisasi  dan administrasi pendidikan di jurusan manajemen yang efektif, efisien, accountabel dan berkelanjutan
  2. Melaksanakan proses belajar mengajar dengan jenjang strata-1 yang menjamin keluaran yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan sarjana tingkat nasional dan international melalui sistem dan kemampuan dalam menyelenggarakan program-program unggulan di bidang ekonomi, manajemen bisnis, manajemen pemasaran, manajemen strategi, majemen SDM, manajemen operasional, manajemen keuangan dan teknologi informasi yang terpadu melalui suasana akademik yang menunjang.
  3. Memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat (stakeholders) dan civitas akademika melalui tridharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), dengan berbasis kepada komitmen atas moral dan etika serta didukung oleh pengembangan sumber daya yang berkelanjutan
  4. Menyelenggarakan pendidikan yang memiliki keunggulan iman, takwa, berkepribadian bangsa Indonesia,
  5. Menyelenggarkan pendidikan yang memiliki jiwa enterpreneurship, softskill, salesmanship dan jiwa yang tangguh terhadap perubahan-perubahan di masa depan sehingga mampu bersaing dengan lulusan lain secara nasional dan internasional.
  6. Meyelenggarkan kerja sama dengan pihak lain yang saling menguntungkan di jurusan manajemen.
  7. Menjamin lulusan dengan standar akademik lulusan dan visi misi jurusan manajemen STIE ASIA Malang
Menciptakan Sarjan Ekonomi bergelar ( SE ) profesional berbasis komputer dengan "Multi Discipline Science" yang mempunyai kemampuan Entrepreneurship- Intrapreneurship, Ekspor_-Impor, Leadership, Salesmanship, Perbankan, E-Commerce, menguasai operasional perusahaan jasa trading dan Manufacturing.
Dengan target : Manajer atau pimpinan profesional Bisnis berwawasan Internasional dengan kemampuan Intrapreneurship

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

DENAH KAMPUS

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

STMIK ASIA MALANG

STMIK
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer

SK. Mendiknas no 221/ D/ 0/ 2001

Visi, Misi, Tujuan

Isu globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus meningkat perlu disikapi secara positif. Untuk  menyikapi globalisasi yang penuh tantangan dan peluang serta sebagai realisasi visi dan misi. STMIK ASIA memiliki visi untuk periode tahun 2005 – 2015 dengan penjabaran misi dan tujuan sebagai berikut:

Visi :
Menjadi perguruan tinggi yang unggul dalam membentuk sarjana komputer professional, memiliki pribadi tangguh, dan mampu bersaing di era global.

Misi :

Untuk mengaktualisasikan visi tersebut di atas, STMIK ASIA menetapkan misi, sebagai berikut:
  1. Melaksanakan kegiatan organisasi  dan administrasi pendidikan yang efektif, efisien, accountabel dan berkelanjutan
  2. Melaksanakan proses belajar mengajar dengan jenjang strata-1 yang menjamin keluaran yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan sarjana tingkat nasional dan international melalui sistem dan kemampuan dalam menyelenggarakan program-program unggulan di bidang ekonomi dan teknologi informasi yang terpadu melalui suasana akademik yang menunjang.
  3. Memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat (stakeholders) dan civitas akademika melalui tridharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), dengan berbasis kepada komitmen atas moral dan etika serta didukung oleh pengembangan sumber daya yang berkelanjutan
  4. Menyelenggarakan pendidikan yang memiliki keunggulan iman, takwa, berkepribadian bangsa Indonesia,
  5. Menyelenggarkan pendidikan yang memiliki jiwa enterpreneurship, softskill, salesmanship  dan jiwa yang tangguh terhadap perubahan-perubahan di masa depan sehingga mampu bersaing dengan lulusan lain secara nasional dan internasional.
  6. Meyelenggarkan kerja sama dengan pihak lain yang saling menguntungkan.
  7. Menjamin lulusan dengan standar akademik lulusan dan visi misi STMIK ASIA Malang.

Teknik Informatika
Menciptakan Sarjana komputer bergelar (S. Kom) profesional dibidang Teknologi Komputer dengan "Multi Discipline Science " yang mempunyai kemampuan :
  • Computerized problem solving dengan penekanan pada bidang Pemrograman.
  • Pengelolaan Piranti Lunak ( Software )
  • Sistem dan Manajemen berbasis Data
  • Komunikasi Data dan jaringan Komputer
  • Multimedia
Dengan target : Programer, System Analyst dan Multimedia.

Visi Program Studi:


Menjadi Jurusan yang unggul dalam membentuk sarjana komputer professional di bidang teknologi informasi, memiliki pribadi tangguh dengan kemampuan analisa sistem informasi dan multimedia yang mampu bersaing di era global

Misi Program Studi:
  1. Melaksanakan kegiatan organisasi dan administrasi pendidikan di jurusan Teknik Informatika yang efektif, efisien, akuntabel dan berkelanjutan
  2. Melaksanakan proses belajar mengajar dengan jenjang strata-1 yang menjamin keluaran yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan sarjana tingkat nasional dan international melalui sistem dan kemampuan dalam menyelenggarakan program-program unggulan di bidang analisa dan desain sistem informasi, pemrograman, basis data, jaringan komputer dan animasi yang terpadu melalui suasana akademik yang menunjang.
  3. Memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat (stakeholders) dan civitas akademika melalui tridharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), dengan berbasis kepada komitmen atas moral dan etika serta didukung oleh pengembangan sumber daya yang berkelanjutan
  4. Menyelenggarakan pendidikan yang memiliki keunggulan iman, takwa, berkepribadian bangsa Indonesia,
  5. Menyelenggarkan pendidikan yang memiliki jiwa enterpreneurship, softskill, salesmanship dan jiwa yang tangguh terhadap perubahan-perubahan di masa depan sehingga mampu bersaing dengan lulusan lain secara nasional dan internasional.
  6. Meyelenggarkan kerja sama dengan pihak lain yang saling menguntungkan di jurusan Teknik Informatika.
  7. Menjamin lulusan dengan standar akademik lulusan dan visi misi jurusan Teknik Informatika STMIK ASIA Malang.

Sistem Komputer

Visi Program Studi
Menjadi Jurusan yang unggul dalam membentuk sarjana komputer profesional dibidang Teknologi komputer, memiliki pribadi tangguh dengan kemampuan teknologi otomasi dan jaringan komputer yang mampu bersaing di era global
Misi Program Studi
  1. Melaksanakan kegiatan organisasi  dan administrasi pendidikan di jurusan Sistem Komputer yang efektif, efisien, transparan dan berkelanjutan
  2. Melaksanakan proses belajar mengajar dengan jenjang strata-1 yang menjamin keluaran yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan sarjana tingkat nasional dan international melalui sistem dan kemampuan dalam menyelenggarakan program-program unggulan di bidang otomasi, fuzzy logic, robotic, programmable logic control, jaringan komputer dan nirkabel yang terpadu melalui suasana akademik yang menunjang.
  3. Memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat (stakeholders) dan civitas akademika melalui tridharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), dengan berbasis kepada komitmen atas moral dan etika serta didukung oleh pengembangan sumber daya yang berkelanjutan
  4. Menyelenggarakan pendidikan yang memiliki keunggulan iman, takwa, berkepribadian bangsa Indonesia,
  5. Menyelenggarkan pendidikan yang memiliki jiwa enterpreneurship, softskill, salesmanship dan jiwa yang tangguh terhadap perubahan-perubahan di masa depan sehingga mampu bersaing dengan lulusan lain secara nasional dan internasional.
  6. Meyelenggarkan kerja sama dengan pihak lain yang saling menguntungkan di jurusan Sistem Komputer.
  7. Menjamin lulusan dengan standar akademik lulusan dan visi misi jurusan Sistem Komputer STMIK ASIA Malang
Menciptakan Sarjana komputer bergelar ( S. Kom) profesional dibidang teknologi Komputer dengan "Multi Discipline Science " yang mempunyai kemampuan :
  • OTOMASI
  • FUZZY LOGIC
  • ROBOTIC
  • Programmer Logic Control (PLC)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TI

TI

C. Pengertian informasi, Teknologi Informasi dan hubungannya dengan layanan informasi.
Informasi adalah benda abstrak yang dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan positif dan atau sebaliknya. Informasi dapat mempercepat atau memperlambat pengambilan keputusan. Dengan demikian informasi memiliki kekuatan, baik yang membangun maupun yang merusak.
Dalam prakteknya, informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk baik lisan (oral), tercetak (printed), audio, maupun audio-visual gerak yang masing-masing memiliki ciri khas, kelebihan dan kekurangan, sebagaimana tabel di bawah ini:

Sifat Informasi
Tercetak-Audio-AudioVisual

Tercetak Audio Audio-Visual
- dapat dibaca, dimana dan kapan saja
- dapat dibaca berulang-ulang
- daya rangsang rendah
- pengolahan bisa mekanis, bisa elektris
- biaya relatif rendah.
- Daya jangkau terbatas - Dapat didengar bila siaran
- Dapat didengar kembali bila diputar kembali.
- Daya rangsang rendah.
- Elektris.
- Relatif murah.
- Daya jangkau besar. - Dapat didengar dan dilihat bila siaran.
- Dapat didengar dan dilihat kembali bila diputar kembali.
- Daya rangsang sangat tinggi.
- Sangat mahal.
- Daya jangkau besar, kecuali bioskop.

Menurut Shannon dan Weaver, informasi sebagai objek materi ilmu komunikasi mempunyai makna: Patterned matter-energy that affects the probabilities of alternatives available to an individual making decision (hal atau energi yang terpolakan yang mempengaruhi dan memungkinkan seseorang membuat keputusan dari beberapa kemungkinan yang ada) (Shannon dan Weaver, 1949).
Informasi bermanfaat untuk mencapai tujuan ideal maupun material. Di akhir abad ke-20 informasi mampu menempatkan diri sebagai komoditas yang sangat potensial untuk mendatangkan materi. Informasi dapat dikembangbiakkan, diolah, dan diperdagangkan untuk tujuan material; atau disajikan untuk mempengaruhi sikap mental individu seperti iklan (material) dan publikasi/propaganda atau layanan sosial (ideal). Kenyataan ini sebagaimana disinggung oleh Tanudikusumah (1984) yang menyatakan: "Kelak manusia akan "berternak" informasi, dan dari "berternak" informasi ini manusia akan memperdagangkannya dan memperoleh keuntungan darinya (Tanudikusumah, 1984). Demikian hebatnya eksistensi informasi itu, hingga Napoleon Bonaparte (1769-1821) pernah menyatakan:
"Saya lebih takut terhadap ketajaman pena daripada harus menghadapi satu batalion tentara bersenjata lengkap; dan "Bila pers saya beri kebebasan, kekuasaan saya tidak akan lebih dari tiga bulan".
Dalam sejarahnya Napoleon merupakan contoh seseorang yang dapat mencapai kekuasaan berkat kepandaiannya memanfaatkan informasi. Ironisnya, ia jatuh akibat kesalahannya memanfaatkan informasi.
Dalam pengertian yang sederhana, teknologi informasi dapat diartikan sebagai: "Teknologi informatika yang mampu mendukung percepatan dan meningkatkan kualitas informasi, serta percepatan arus informasi ini tidak mungkin lagi dibatasi oleh ruang dan waktu" (J.B. Wahyudi, 1990). Dari pendapat ini terdapat item yang sangat mendasar yaitu: "percepatan dan peningkatan kualitas informasi yang tidak terbatasi oleh ruang dan waktu" kalimat kunci tersebut lebih mengarah kepada kedudukan teknologi informasi secara fungsional, yakni mempercepat akses informasi dan meningkatkan kualitas informasi.
Everett M. Rogers (1986) dalam Communication Technology menyatakan bahwa teknologi biasanya memiliki dua aspek, yaitu perangkat keras (objek materi dan sifatnya), dan aspek perangkat lunak (dasar informasi untuk menggerakkan perangkat keras itu). Sedangkan batasan mengenai teknologi informasi itu, Rogers menyatakan:
"Teknologi informasi adalah perangkat keras bersifat organisatoris, dan meneruskan nilai-nilai sosial dengan siapa individu atau khalayak mengumpulkan, memproses, dan saling mempertukarkan informasi dengan individu atau khalayak lain (Rogers, 1986).

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan secara sederhana bahwa teknologi informasi merupakan seperangkat fasilitas yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak yang dalam prakteknya diarahkan untuk mendukung dan meningkatkan kualitas informasi yang sangat dibutuhkan oleh setiap lapisan masyarakat secara cepat dan berkualitas. Berkat teknologi informasi inilah, informasi yang ada di setiap tempat pada detik yang sama dapat dipantau di tempat lain meskipun tempat itu berada di belahan bumi yang lain, atau bahkan di ruang angkasa sekalipun.
Dewasa ini semakin dirasakan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi sebagai sarana untuk layanan informasi bagi masyarakat guna mendukung penyelenggaraan program-program pemerintah. Pemerintah bagaimanapun tidak dapat mengkesampingkan keberadaan teknologi informasi karena teknilogi informasi merupakan sarana yang paling efektif untuk menyampaikan atau mensosialisasikan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam berbagai bidang. 
Teknologi informasi yang difungsikan untuk layanan informasi kepada masyarakat memungkinkan terjadinya pertukaran informasi dalam waktu seketika tanpa dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Hal ini tentu akan sangat mendukung suatu disiplin ilmu atau suatu jenis pekerjaan yang memerlukan kecepatan akses informasi seperti jurnalistik atau ekonomi. Jurnalistik merupakan jenis kerja yang mengutamakan aktualitas/kecepatan; sedangkan pada bidang ekonomi/bisnis percepatan informasi akan membawa pengaruh terhadap perolehan profit atau sebaliknya.
Sudah terbukti secara nyata bahwa bidang pembangunan, perekonomian, bisnis, dan bidang lainnya tidak akan mengalami kemajuan tanpa diimbangi dengan pencapaian kemajuan di bidang teknologi informasi. John Naisbitt dan Patricia Aburdene (1984) telah memprediksikan akan terbentuknya ekonomi global. Prediksi ini saat ini telah menjadi kenyataan, misalnya saja pada saat ini seseorang yang tengah berada di tengah hutan belantara di pedalaman Kalimantan dapat saja melakukan transaksi dengan rekan bisnisnya yang ada di New York melalui komunikasi dengan telepon satelitnya.
Oleh karena itu pemanfaatan teknologi informasi untuk layanan informasi kepada masyarakat merupakan suatu keniscayaan. Sebab layanan informasi di masa sekarang ini tidak akan membuahkan hasil yang maksimal jika tidak didukung oleh teknologi informasi. Inilah kaitan erat antara teknologi informasi dengan layanan informasi bagi masyarakat.

D. Hakikat pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat merupakan proses mengajak masyarakat agar mengetahui potensi yang dimiliki untuk dikembangkan dan menemukenali permasalahan yang ada, agar bisa diatasi secara mandiri oleh masyarkat itu sendiri. Pemberdayaan masyarakat diupayakan melalui kapasitas sumberdaya manusia agar dapat bersaing dan mempunyai kesempatan berusaha untuk meningkatkan pendapatan rumahtangga sehingga akan tercapai ketahanan pangan masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan pemberdayaan masyarakat adalah melalui layanan informasi dengen memanfaatkan teknologi informasi yang ada.
Upaya pemberdayaan masyarakat telah mendapat perhatian besar dari berbagai pihak yang tidak terbatas pada aspek pemberdayaan ekonomi sosial, tetapi juga menyangkut aspek pemberdayaan di segala bidang. Pemberdayaan masyarakat terkait dengan pemberian akses bagi masyarakat, lembaga, dan organisasi masyarakat dalam memperoleh dan memanfaatkan hak masyarakat bagi peningkatan kehidupan ekonomi, sosial dan politik. Oleh sebab itu, pemberdayaan masyarakat amat penting untuk mengatasi ketidakmampuan masyarakat yang disebabkan oleh keterbatasan akses, kurangnya pengetahuan dan keterampilan, adanya kondisi kemiskinan yang dialami sebagaian masyarakat, dan adanya keengganan untuk membagi wewenang dan sumber daya yang berada pada pemerintah kepada masyarakat. 
Potensi masyarakat untuk mengembangkan kelembagaan keswadayaan ternyata telah meningkat akibat kemajuan sosial ekonomi masyarakat. Pada masa depan perlu dikembangkan lebih lanjut potensi keswadayaan masyarakat, terutama keterlibatan masyarakat pada berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan ketahanan sosial, dan kepedulian mayarakat luas dalam memcahkan masalah kemasyarakatan. 
Potensi masyarakat tersebut di atas, dalam hal ini diartikan sebagai “Masyarakat Berdaya” yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara berkelanjutan. Keberdayaan "Masyarakat Berdaya" dicirikan dengan timbulnya (1) kesadaran bahwa, mereka paham akan haknya atas lingkungan hidup yang baik dan sehat serta sanggup menjalankan kewajiban dan tanggung jawab untuk tercapainya kualitas lingkungan hidup yang dituntutnya. Kemudian, (2) berdaya yaitu mampu melakukan tuntutan mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat. Selanjutnya, (3) mandiri dalam kemampuan berkehendak menjalankan inisiatif lokal untuk menghadapi masalah lingkungan di sekitarnya. Dan, secara aktif tidak saja (4) memperjuangkan aspirasi dan tuntutan kebutuhan lingkungan yang baik dan sehat secara terus menerus, tetapi juga (5) melakukan inisiatif lokal.
Pemberdayaan adalah suatu proses yang berjalan terus menerus untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya. Dalam proses tersebut masyarakat bersama-sama:
1. Mengidentifikasi dan mengkaji permasalahan dan potensinya.
2. Mengembangkan rencana kegiatan kelompok berdasarkan hasil kajian
3. Menerapkan rencana tersebut 
4. Secara terus-menerus memantau dan mengkaji proses dan hasil kegiatannya (Monitoring dan Evaluasi / M&E) 

E. Beberapa kendala penerapan layanan informasi untuk pemberdayaan masyarakat
Layanan informasi bagi masyarakat yang diwujudkan dengan memfungsikan secara optimal teknologi informasi yang ada menurut M. Alwi Dahlan (1993) masih terkendala oleh beberapa hal, di antaranya adalah:

1. Kesadaran informasi masyarakat yang masih belum maksimal. 
Kurangnya kesadaran informasi terlihat dari peranan informasi dalam proses melakukan pekerjaan atau kegiatan. Informasi masih belum merupakan sesuatu yang dengan sendirinya melekat pada setiap langkah. Dalam masyarakat kita sering terjadi bahwa yang harus punya informasi belum tentu memilikinya, dan kalau memiliki belum tentu dapat mencarinya (misalnya karena arsip tidak terpelihara).

2. Sikap terhadap teknologi belum menunjang.
Masyarakat mungkin telah membicarakan teknologi, tetapi pada umumnya belum diikuti penerimaan sepenuh hati. Teknologi yang dikaitkan masyarakat dengan masyarakat informasi pada umumnya adalah produk teknologi konsumen, itupun pada umumnya menyangkut teknologi komunikasinsebagai penerima informasi, bukan sebagai pengolahnya. 
Teknologi informasi belum dapat dikatakan memasyarakat, bagaimanapun meluapnya perhatian terhadap pameran komputer, tetapi orang banyak datang hanya untuk mengagumi berbagai kecanggihan komputer itu. Meskipin jumlah pembeli komputer sudah meningkat, tetapi fungsinya belum dapat dipahami dengan baik. Semua ini menunjukkan bahwa sikap terhadap teknologi informasi belum positif.

3. Penggunaan teknologi informasi belum merata, apalagi mengakar dalam kehidupan masyarakat.
Banyak orang yang sudah mulai menggunakan komputer tetapi sebagian besar terlihat belum memanfaatkannya secara efisien, jauh di bawah kemampuan dan fungsinya. Penggunaan yang kurang efisien ini bukan hanya terjadi pada masyarakat biasa, bahkan beberapa organisasi/institusi yang seharusnya merupakan perintis masyarakat informasi terlihat masih berada pada tahap awal dalam melembagakan pemanfaatan teknologi informasi.

4. Penerapan budaya informasi belum didorong oleh pelembagaan atau kebijakan nasional. 
Pada negara berkembang yang tak akan pernah kecukupan anggaran, pembudayaan suatu teknologi sangat bergantung pada kebijakan dan prioritas pemerintah. Dalam hal ini sebagai contoh, terlihat betapa cepatnya teknologi televisi membudaya, sejak pemerintah memutuskan untuk mempergunakan Satelit Palapa.

Keempat item mengenai pemanfaatan teknologi informasi tersebut di atas dapat menjadi kendala untuk mewujudkan layanan informasi bagi masyarakat. Bagaimanapun layanan informasi gencar dilakukan oleh pemerintah, tetapi jika di tengah-tengah masyarakat sendiri belum tercipta suatu kondisi "kesadaran informasi" yang menyeluruh tentu layanan informasi yang sedang digalakkan oleh pemerintah tidak akan membuahkan hasil secara optimal.
Untuk mengatasi beberapa kendala di atas, agar layanan informasi yang dilakukan oleh pemerintah dapat lebih berguna bagi upaya untuk memberdayakan masyarakat, maka sebagai alternatif dapat dilakukan beberapa langkah yaitu:
1. Menentukan konsep nasional mengenai masyarakat informasi Indonesia yang diinginkan, dengen mempertimbangkan perkembangan masyarakat dan budaya sendiri ke masa depan tanpa melepaskan diri dari negara maju. Konsep ini perlu dijabarkan dalam kebijakan yang menjadi pegangan dalam pemilihan, penerapan, dan pembudayaan teknologi secara luas, termasuk pendidikan dan sebagainya.
2. Meningkatkan kesadaran berinformasi dan sikap yang positif terhadap informasi dalam segala bidang, yang menjadi dasar bagi pembudayaan teknologi informasi. Upaya ini perlu dipadukan kedalam segala sektor dan program secara luas, sehingga "bendera informasi dapat berkibar di semua tiang, tidak terbatas pada tiang informatika". Memberi prioritas kepada institusi/pranata yang strategis untuk menunjang pembentukan masyarakat informasi.
3. Merubah citra teknologi dan teknologi informasi, sehingga dapat diterima dengan wajar dan akrab oleh pemakai yang lebih luas dan masyarakat umum Indonesia. Citra/persepsi baru tersebut dikembangkan sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan yang mendorong adopsi inovasi, yaitu:
- Manfaat komparatif dengan praktek/kebiasaan yang ada
- Keserasian dan keselarasan (compatibility) dengan nilai-nilai, pengalaman, dan kebutuhan masyarakat
- Kesederhanaan, keakraban, dan kemudahan pemakaian
- Ketersediaan; kemungkinan bagi orang banyak untuk mencoba dalam situasi yang dikehendakinya
- Pembuktian; masyarakat dapat mengamati keberhasilan danmanfaat penerapan tersebut dalam lingkungannya (Dahlan, 1993: 6).

F. Optimalisasi layanan informasi untuk pemberdayaan masyarakat
Menurut Wikipedia Indonesia, pelayanan publik atau pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. 
Berdasarkan organisasi yang menyelenggarakannya, pelayanan publik atau pelayanan umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh organisasi privat, adalah semua penyediaan barang atau jasa publik yang diselenggarakan oleh swasta, seperti misalnya rumah sakit swasta, PTS, perusahaan pengangkutan milik swasta.
2. Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh organisasi publik. Yang dapat dibedakan lagi menjadi :
a. Yang bersifat primer dan,adalah semua penyediaan barang/jasa publik yang diselenggarakan oleh pemerintah yang di dalamnya pemerintah merupakan satu-satunya penyelenggara dan pengguna/klien mau tidak mau harus memanfaatkannya. Misalnya adalah pelayanan di kantor imigrasi, pelayanan penjara dan pelayanan perizinan.
b. Yang bersifat sekunder, adalah segala bentuk penyediaan barang/jasa publik yang diselenggarakan oleh pemerintah, tetapi yang di dalamnya pengguna/klien tidak harus mempergunakannya karena adanya beberapa penyelenggara pelayanan. 
Salah satu bentuk pelayanan publik yang tidak kalah pentingnya di antara jenis-jenis pelayanan publik lainnya adalah layanan informasi kepada publik. Sebagaimana diuraikan di muka, pelayanan publik dalam bentuk layanan informasi dapat berupa layanan informasi yang menggunakan berbagai macam produk teknologi informasi, baik media tercetak, audio, audio visual, internet dan sebagainya
Berkaitan dengan pemanfaatan internet sebagai media layanan informasi ini, pemerintahan di seluruh dunia pada saat ini menghadapi "tekanan" dari berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan meningkatkan partisipasi aktif dalam pemberian informasi bagi masyarakat serta dituntut untuk lebih efektif. Hal ini menyebabkan eGovernment atau pemerintahan berbasis elektronik semakin berperan penting bagi semua pengambil keputusan. Pemerintah Tradisional (traditional government) yang identik dengan paper-based administration mulai ditinggalkan. Transformasi traditional government menjadi electronic government (eGovernment) menjadi salah satu isu kebijakan publik yang hangat dibicarakan saat ini. Di Indonesia eGovernment baru dimulai dengan inisiatif yang dicanangkan beberapa tahun lalu. 
Berdasarkan definisi dari World Bank, eGovernment adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah (seperti: Wide Area Network, Internet dan mobile computing) yang memungkinkan pemerintah untuk mentransformasikan hubungan dengan masyarakat, dunia bisnis dan pihak yang berkepentingan. (www.worldbank.org). Dalam prakteknya, eGovernment adalah penggunaan Internet untuk melaksanakan urusan pemerintah dan penyediaan pelayanan publik yang lebih baik dan cara yang berorientasi pada pelayanan masyarakat. 
Internet merupakan salah satu dari sarana layanan informasi yang dapat dimanfaatkan untk memberdayakan masyarakat, di samping internet masih banyak lagi produk teknologi informasi yang dapat diarahkan kegunaannya untuk melaksanakan program-program pemberdayaan masyarakat.
Pemanfaatan teknologi informasi untuk pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Roger Harris dalam bukunya yang berjudul Information and Communication Technologies for Poverty Alleviation (2004), mencatat sekurangnya 12 strategi pemanfaatan teknologi informasi yang dapat dimaksimalkan dampaknya untuk memberdayakan masyarakat, yaitu: 
1. Mendistribusikan informasi yang relevan untuk pembangunan;
2. Memberdayakan masyarakat yang kurang beruntung (disadvantaged) dan terpinggirkan (marginalized);
3. Mendorong usaha mikro(fostering microentrepreneurship);
4. Meningkatkan layanan informasi kesehatan jarak jauh (telemedicine);
5. Memperbaiki pendidikan melalui e-learning dan pembelajaran-seumur-hidup (life-long learning);
6. Mengembangkan perdagangan melalui ecommerce;
7. Menciptakan ketataprajaan (governance) yang lebih efisien dan transparan melalui egovernance;
8. Mengembangkan kemampuan;
9. Memperkaya kebudayaan;
10. Menunjang pertanian;
11. Menciptakan lapangan kerja (creating employment); dan
12. Mendorong mobilisasi sosial.
Menurut hemat penulis untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi sebagai sarana layanan informasi untuk memberdayakan masyarakat, maka perlu dilakukan beberapa langkah strategis di antaranya adalah:

1. Meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat akan manfaat teknologi informasi. Dengan menyadari akan manfaat teknologi informasi, maka diharapkan masyarakat akan mampu menyerap berbagai informasi penting sehingga mendorong masyarakat untuk secara sadar melakukan kegiatan-kegiatan partisipatif yang mengarah kepada terbentuknya "masyarakat berdaya" di segala bidang. Peningkatan kesadaran ini dilakukan melalui penyelenggaraan aktivitas seperti seminar, kampanye melalui media massa, focus group discussion, konsultasi partisipatif, dan lain-lain.

2. Menyediakan akses informasi. Penyediaan informasi ini haruslah informatif dan layanan yang relevan untuk masyarakat. Agar dapat berjalan berkesinambungan, masyarakat haruslah dapat merasakan manfaat yang dapat diambil dari akses informasi yang diberikan. Manfaat ini secara ekonomis dapat dirasakan melalui peningkatan penghasilan atau mengurangi pengeluaran. Oleh karena itu, informasi atau layanan yang diberikan haruslah tepat sasaran dalam memenuhi kebutuhan masyarakat (demand driven), diolah dalam format yang sederhana, bahasa yang dimengerti, serta disebarkan dengan media komunikasi yang biasa digunakan, seperti papan pengumuman desa, pengeras suara, penyuluhan desa, radio komunitas, atau medium lain yang sesuai dengan konteks lokal.

3. Membangun kemitraan antara masyarakat dan penyedia layanan informasi. Penggalangan kemitraan adalah bagian penting dari program layanan informasi dan dimaksudkan terutama untuk mendukung pengembangan kemampuan masyarakat. Kemitraan ini dilakukan dengan semua pihak dari berbagai sektor, misalnya dengan departemen dan institusi kesehatan, pendidikan, industri, dan pertanian untuk mempromosikan pengembangan materi (content development) dan layanan informasi untuk orang miskin. Sebaliknya, pihak departemen dan instansi juga dapat dimudahkan tugasnya dengan pengadaan sarana layanan umum/publik melalui layanan informasi untuk disampaikan secara elektronik (online atau e-services).

Dari beberapa gagasan di atas diharapkan penyelenggaraan layanan informasi kepada masyarakat dapat mencapai sasaran secara tepat guna. Dengan melibatkan masyarakat dalam penyelenggaraan layanan informasi, penyediaan layanan informasi secara menyeluruh, dan membangun hubungan kemitraan antara penyedia layanan informasi dengan masyarakat diharapkan akan memberikan nilai positif dan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat di segala bidang, dan pada akhirnya terciptalah suatu kondisi di mana masyarakt terbentuk menjadi "masyarakat berdaya" yang di antaranya memiliki sikap-sikap keberdayaan seperti: (1) memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga masyarakat, memiliki sikap kemandirian dalam kemampuan berkehendak menjalankan inisiatif lokal untuk menghadapi masalah lingkungan di sekitarnya, (3) mampu memperjuangkan aspirasi dan tuntutan kebutuhan lingkungan yang baik dan sehat secara terus menerus, serta (4) mampu melakukan inisiatif lokal yang menunjukkan diri sebagai warga masyarakat yang memiliki ciri keberdayaan di segala bidang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimilikinya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS