Teknik Percabangan
02.46 |
IF-tunggal
Digunakan pada saat kita dihadapkan pada satu kasus saja. Misalnya menentukan bilangan genap.
Bentuk umum penulisan:
IF (kondisi) THEN pernyataan;
Contoh:
IF x mod 2 = 0 THEN writeln (x, ‘ bilangan genap’);
1.2 Multiple Condition
Jika kita dihadapkan dengan dua kasus dapat digunakan IF-Then-Else. Misalnya menentukan bilangan genap atau ganjil.
Bentuk umum penulisan:
IF (kondisi) THEN
Pernyataan1
ELSE
Pernyataan2;
Pada saat kondisi terpenuhi (bernilai True), maka akan dilakukan pernyataan 1. Tetapi jika kondisi tidak terpenuhi (bernilai False), maka akan melakukan pernyataan dibawah ELSE yaitu pernyataan 2.
Contoh:
IF x mod 2 = 0 THEN
writeln (x, ‘ bilangan genap’)
ELSE
writeln (x, ‘ bilangan ganjil’);
Jika kita dihadapkan pada kondisi dengan 3 kasus atau lebih, dapat digunakan IF-Majemuk. Misalnya menentukan apakah sebuah bilangan termasuk bilangan positif, negatif atau nol.
Bentuk umum penulisan:
IF (kondisi 1) THEN
Pernyataan1
ELSE
IF (kondisi 2) THEN
Pernyataan2
ELSE
IF (kondisi 3) THEN
Pernyataan3
ELSE
Pernyataan4;
Yang perlu diperhatikan dalam bahasa pemrograman Pascal, pernyataan diatas ELSE tidak boleh diakhiri dengan tanda titik koma.
Contoh:
IF x <0 THEN
writeln (x, ‘ bilangan negatif’)
ELSE
IF x >0 THEN
writeln (x, ‘ bilangan positif’)
ELSE
writeln (x, ‘ adalah nol’);
1.3 Case
Bentuk penulisan IF-Majemuk dapat disederhanakan menggunakan perintah CASE. Dengan CASE, percabangan disajikan seperti pemilihan menu sehingga bentuk penulisannya lebih mudah dan sederhana.
Bentuk umum penulisan:
CASE ekspresi OF
Nilai 1 : pernyataan 1;
Nilai 2 : pernyataan 2;
Nilai 3 : pernyataan 3;
.
.
.
Nilai n : pernyataan n;
ELSE
Pernyataan x;
END;
Contoh: mencetak nama-nama hari dalam seminggu.
CASE nomor_hari OF
1 : Writeln (‘Senin’);
2 : Writeln (‘Selasa’);
3 : Writeln (‘Rabu’);
4 : Writeln (‘Kamis’);
5 : Writeln (‘Jumat’);
6 : Writeln (‘Sabtu’);
7 : Writeln (‘Minggu’);
ELSE
Writeln (‘Angka yang anda masukkan salah!’);
END;
1.4 IF-Bersarang
Pada permasalah percabangan dengan kondisi bertingkat, kita dapat menggunakan If-bersarang (nested-IF). Secara umum, if bersarang adalah if yang didalamnya terdapat if. Sehingga kondisinya bertingkat yang harus dipenuhi untuk melakukan sebuah pernyataan.
Bentuk umum penulisan:
IF (kondisi 1) THEN
IF (kondisi 2) THEN
IF (kondisi 3) THEN
Pernyataan1
ELSE
Pernyataan2
ELSE
Pernyataan3
ELSE
Pernyataan4
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar